CARA MEMBEDAKAN SABLON MANUAL HIGH DENSITY DAN FOAM

CARA MEMBEDAKAN SABLON MANUAL HIGH DENSITY DAN FOAM

Sablon manual masih menjadi favorit di kalangan pengusaha clothing, karena memang karakter sablon manual sangat unik dan mempunyai jenis sablon yang bervariasi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan.

Ada beberapa jenis sablon yang sepintas terlihat sama namun ternyata berbeda jenis. Seperti yang akan bahas oleh Towa konveksi kali ini yaitu sablon unik yang mempunyai kepiripan berbentuk tiga dimensi/timbul, sablon HDC dan sablon foam.

Sama-sama mempunyai ciri khas timbul atau tampak 3D kedua sablon tersbut mungkin membuatmu bingung bagaimana cara membedakannya. Sekilas mengenai sablon High Density (HDC)  yaitu jenis sablon manual yang menciptakan efek 3D pada media kain, tekstur sablon HDC cukup kuat, tebal apabila di sentuh.

Baca juga : Mengenal Sablon Jenis High Density Untuk Baju Kaos

Sedangkan sablon foam atau sering juga disebut puff print, sama seperti namanya sablon jenis ini pun timbul dan tampak seperti busa yang menggelembung pada permukaan kain, sehingga terlihat lebih menarik.

Baca juga : Mengenal Kelebihan Dan Kekurangan Sablon Foam

Untuk membedakan keduanya sebenarnya tidaklah sulit karena meskipun keduanya sama-sama timbul tetapi setiap sablon mempunyai ciri khas tersendiri seperti dari tampilan dan handfeel nya pun berbeda. Berikut cara membedakan sablon manual high density dan foam;

  1. Perbedaan Bahan Dasar Pembuatan Sablon

Sablon HDC pembuatannya masih sama menggunakan cat plastisol, hanya saja untuk mendapatkan hasil yang tebal dilakukan dengan cara gesut atau penyablonan berulang-ulang, disesuaikan dengan ketebalan yang diinginkan.

Sablon foam adalah jenis tinta yang dibuat dengan campuran rubber dan campuran plastisol. Namun, umumnya  puff print ini menggunakan jenis tinta rubber foam yang kemudian melalui proses pemanasan khusus sehingga mengembang dan menghasilkan efek timbul tiga dimensi.

  • Perbedaan Handfeel Sablon.

Berbeda dengan teknik timbul sablon lain, sablon HDC mempunyai permukaan lebih halus, glossy dan menghasilkan efek tiga dimensi. Handfeel sablon ini seperti karet, pada ujungnya tajam dan lurus.

Untuk sablon foam atau puff permukaannya lembut seperti pada busa, menggelembung sehingga memberikan efek tiga dimensi, dengan pinggiran yang melengkung bulat.

  • Perbedaan Pengaplikasian Sablon

Sablon HDC bisa diterapkan pada jenis kain apapun, meskipun begitu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas bagus sablon HDC lebih baik diterapkan pada bahan kain cotton.

Poloshirt Baju Kaos Kerah Hitam Puratos

Jenis sablon HDC ini juga sering diaplikasikan pada produk seperti baju kaos, polo shirt, jaket, kemeja, dan topi. Biasanya model gambar yang menggunakan sablon high density adalah model tulisan atau logo.

Sedangkan sablon foam hanya bisa diterapkan pada bahan kain cotton saja, untuk bahan yang mengandung polyester seperti bahan PE double, TC dan spandek tidak cocok karena haslnya akan retak. Sablon ini banyak diaplikasikan pada pakaian baju anak-anak, dan jaket.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Towa Help
Send via WhatsApp