PENTINGNYA SOSIALISASI KESADARAN K3 DI LINGKUNGAN KERJA

PENTINGNYA SOSIALISASI KESADARAN K3 DI LINGKUNGAN KERJA

Sosialisasi dengan cara mengedukasi atau mengadakan pelatihan pegawai tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan para pegawai mengenai keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah kecelakaan/penyakit dalam lingkungan kerja.

Bertepatan dengan Bulan K3, Menaker mencanangkan peringatan bulan K3 pada tanggal 12 Februari mendatang. Tahun 2022 ini Bulan K3 mengusung tema ‘Penerapan Budaya K3 Pada Setiap Kegiatan Usaha Guna mendukung perlindungan tenaga kerja di Era Digitalisasi’

Semakin majunya teknologi memudahkan kita untuk melakukan berbagai kegiatan harian termasuk diantaranya bekerja. Dengan berkembangnya teknologi yang begitu cepat di lingkungan kerja, kita pun perlu mengimbanginya dengan melakukan pelindungan K3, Maka dari itu diperlukan strategi baru untuk menyesuaikan para pekerja dengan pengendalian terhadap potensi bahaya.

Rompi Safety PLN Bahan Drill

Dilansir dari tempo.co data menunjukkan usia terbanyak yang mengalami kecelakaan kerja pada kelompok usia muda 20-25 tahun. “Ini memberikan sinyal usia-usia muda berpotensi pada kurangnya kesadaran berperilaku.  Untuk itu perlu upaya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intens dan inovatif khususnya pada kaum muda agar bisa semakin peduli dan melaksanakan K3 di tempat kerja,”

Sehingga sangat penting adanya penyuluhan K3 untuk para pegawai. Berikut kami rangkum dari mutu institute terkait upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran K3 dan mencegah terjadinya kecelakaan/penyakit dalam lingkungan kerja:

Peran utama tentunya datang dari pihak manajemen untuk mewujudkan kesadaran akan keselamatan lingkungan kerja. Bersama dengan peraturan, tunjukkan pula sikap dan segala tindakan terkait K3. Misalnya, bekerja berdasarkan SOP, menyediakan fasilitas keselamatan kerja yang memadai, dan membekali sumber daya manusia dengan pengetahuan tentang keselamatan kerja melalui pelatihan K3.

Langkah selanjutnya, buang jauh-jauh pikiran bahwa keselamatan lingkungan kerja bergantung pada ahli atau departemen yang menangani K3. Budaya keselamatan akan lebih efektif apabila manajemen memiliki komitmen nyata dan melibatkan setiap lapisan pekerja secara aktif dalam penerapan K3. Langkah ini tidak hanya mampu meningkatkan kesadaran, tetapi juga membuat para pekerja merasa dihargai. Jadi secara tidak langsung, mereka juga akan merasa bertanggung jawab terhadap terciptanya lingkunga kerja yang aman sesuai dengan standar K3.

Baju Kaos Tshirt Hoodie Bahan Combed Kombinasi PLN

Peraturan dan prosedur K3 bisa berbentuk penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur izin kerja khusus, praktik kerja aman, dan prosedur tanggap darurat.

Tersedianya komunikasi dua arah yang sehat antara manajemen dan pekerja juga bisa menjadi bagian penting dalam terwujudnya kesadaran akan keselamatan kerja.

Penerapan yang baik tidak akan memberikan hasil maksimal tanpa adanya pembekalan atau pelatihan yang memadai. Inilah mengapa, manajemen dan pemilik perusahaan harus memfasilitasi setiap pekerja mereka dengan pengetahuan mengenai K3. Pelatihan tentang K3 sendiri idealnya dilakukan secara berkala setiap beberapa periode, setahun sekali misalnya.

Jika pelatihan dilakukan secara intensif dan para pekerja senantiasa diikutkan, maka secara tidak langsung kesadaran akan pentingnya lingkungan kerja aman muncul di benaka masing-masing individu. Untuk mendapat pelatihan yang tepat serta memperoleh sertifikat sah dan diakui pemerintah. Jadi, selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja, kita juga bisa menghasilkan individu-individu berkualitas yang memiliki keahlian khusus dalam bidang K3.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Towa Help
Send via WhatsApp